Baby, my day

Screening ADB di Prodia Child Lab

Waktu periksa di Siloam Pangkalpinang, DSA (dokter spesialis anak) merujuk Liam untuk tes darah lengkap, screening ADB, tes urin dan feses. Menurut beliau, tes darah yang sebelumnya (Liam pernah tes darah, ambil di jari tangan) belum cukup untuk menyimpulkan bahwa Liam ADB. Setelah mendapatkan rujukan, kami langsung ke kasir untuk membayar biaya tes dan lanjut ke lab untuk periksa darah. Untuk tes urin dan feses, kami harus pulang ke rumah dulu untuk mengambil sampel. Lalu datanglah petugas lab untuk mengambil darah Liam dan dia membawa 3 tabung seukuran jari orang dewasa. saya dan suami tentunya kaget.

“Kita ngambilnya lewat lengan ya bu, nanti tolong dibantu pegangin anaknya ”
“Oke, lho mbak, banyak amat diambilnya”
“Iya bu, soalnya yang dites banyak. Ada rujukan segala”

Kami kaget karena tes sebelumnya hanya diambil beberapa tetes lewat tusukan jari. Sedangkan tes ini, darah diambil melalui lengan. Saya, suami dan perawat memegang Liam. Petugas lab ada dua. Satu bertugas mengambil darah, satunya ikut memegang lengan Liam. Akhirnya pengambilan darah gagal total. Liam berontak dan teriak-teriak. Petugas lab gak bisa menemukan pembuluh darah Liam karena badannya terus bergerak. Liam kecil-kecil gitu kuat loh, sampai sampai petugas lab-nya kaget. Kami pun pada akhirnya pulang.

Minggu depanya, kami datang lagi. Kali ini kami mengajak ibu mertua untuk bantu memegang Liam. Kesempatan kedua pun gagal karena Liam berontaknya lebih parah. Baru masuk ruangan sudah teriak-teriak. Nangis jejeritan sampai sesenggukan. Karena saya gak mau sia-sia lagi, saya bilang ke petugas lab kalau ambil darahnya menunggu Liam tidur saja. Kalau Liam sudah tidur, saya panggil si petugas untuk mengambil sampel lagi. Kami tunggu sejam Liam gak tidur juga. Padahal biasanya  sehabis nangis kencang seperti itu bakalan capek trus tidur. Pas nungguin Liam tidur, suami browsing-browsing pengalaman ambil darah bayi. Ada satu blog yang menceritakan pengalaman mengetes darah anaknya di Prodia Child Lab.

Browsing-browsing lagi, kami menyimpulkan bahwa Liam sepertinya hanya bisa tes di Prodia Lab Child ini, karena lab ini punya prosedur untuk ambil darah khusus bayi dan anak. Setidaknya petugas lab lebih berpengalaman menangani bayi bayi berontak semacam Liam. Setelah mikir panjang kali lebar, kami pun memesan tiket pesawat dan hotel ke Jakarta. Saya dan suami mengambil cuti dua hari, Selasa dan Rabu. Berangkatlah kami ke Jakarta dengan drama jam pesawatnya mundur. Biasalah ya Singo Air. Sampai di bandara kami langsung menuju Prodia Child Lab. Tempatnya ada di Prodia Tower di daerah Kramat, Senen. Lab nya ada di lantai empat. Tempatnya dingin dan nyaman sekali. Waktu kesana, hanya ada satu anak yang mau cek darah. Lalu kami langsung menuju ke tempat bermain. Suami pun mengurus registrasi dan pembayaran. Tempat bermainnya seperti ini penampakannya.

Bagus sih, cuma ekspektasi saya sepertinya berlebihan. Mungkin karena blog yang saya baca kebanyakan cerita tahun 2015-2016 ya, jadi mainannya masih bagus-bagus. Nah ini sudah pada usang gitu.

 

Selesai regis dan bayar, suami bilang nanti tunggu dipanggil petugas lab nya. Total biayanya sekitar satu juta. Gak lama kemudian, kami dipanggil. Awalnya mau saya foto ruang pengambilan sampelnya, tapi ada logo dilarang motret. Gak jadi deh. Di dalam ruangan sampel, dinding-dindingnya bergambar hewan dan bunga. Ada TV juga. Sepertinya untuk menyetel kartun atau video anak anak. Liam dibedong kedua kaki dan tangan kirinya supaya gak berontak. Suami pun mudah memegangnya. Sedangkan lengan kanannya dipegang dua petugas lab. Prosesnya berlangsung sekitar 5 menit. Darah yang diambil 2 tabung seukuran jari orang dewasa kurang lebih 6cc. Liam nangis gak? Nangis dong teriak-teriak. Tapi setelah selesai, langsung saya angkut ke tempat bermain supaya pikirannya teralihkan. Dan langsung diam.

Total biaya cek lab Liam
Ini ruang tunggunya
Ruang pengambilan sampel darah

Hasilnya baru selesai besok sore. Ngeceknya lewat situs prodia. Kami diberi user dan password untuk mengakses. Ini keren banget sih, sangat modern. Sehabis tes, kami gak langsung ke hotel. Main-main dulu di tempat bermain mumpung sepi. Saya pribadi sangat merekomendasikan Prodia Child Lab ini. Terutama untuk yang bayinya susah anteng seperti Liam. Soal harga memang lebih mahal karena selain fasilitas yang khusus buat anak, sampel darah yang diambil jumlahnya beda dengan sampel buat tes darah dewasa. Petugasnya juga jelas lebih berpengalaman karena memang khusus menangani anak-anak. Buat mamak-mamak, Prodia Child Lab ini bisa jadi alternatif cek lab untuk anaknya kalau ragu untuk cek di rumah sakit. Semoga gak perlu sampai cek lab ya mamak-mamak sekalian ?

Update: Karena ada beberapa yang menanyakan, saya post juga hasil tes Liam ya, supaya kelihatan rincian apa saja yang dites. Oiya tanda bintang itu artinya yang ga sesuai dengan standar batas minimal/maksimal. Maaf ya dicoret hasilnya…..Saya infokan hasil besinya saja ya, Liam 36 waktu tes sedangkan normalnya 65. Hampir setengahnya 🙁 Makanya saya benar-benar do anything everything buat memperbaiki pola makan dan BB Liam 🙂

5 thoughts on “Screening ADB di Prodia Child Lab

  1. Malam mba, saya lina mau bertanya, apakah dengan rangkaian pemeriksaan yg Liam ananda mba lalui di prodia child tsb sudah memberikan hasil detail tntg ADB? Harap d balas ya mba, krna posisi anak saya saya pun seret BB nya, terimakasih sebelumnya mba

    1. Detail banget kok mba, itu sudah kutambahin di bagian terakhir ya mba, apa apa saja hasilnya. Empat komponen terakhir itu yang menentukan dia Hb-rendah karena apa. Nah Liam besinya rendah jadi Hb-rendah karena kekurangan besi….

    1. Sebelum nafsu makannya berkurang, BB Liam yang masih ASI Eksklusif, kenaikannya ga sesuai standar KMS di bulan kelima. Bulan ke-6 ga naik sama sekali. Dari situ berefek di nafsu makan berkurang.

  2. Assalamualaikum mom, cerita selanjutnya gmn mom?
    Saya kebetulan baru pindah ke palembang, anak saya usia 16 bln bb 9kg.
    Makan byk tp bb rasanya kok ga naik2.
    Ada rekomendasi DSA di palembang ga mom?
    Trimakasih kalo berkenan menjawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *