Buku ini saya peroleh dari sahabat saya Saputri. Saya baca separuhnya saat hamil dan baru sempat saya selesaikan ketika Liam berusia 16 bulan. Buku ini berisi 200 halaman dengan sebelas bab dan diterbitkan oleh Gagas Media. Buku yang saya peroleh ini merupakan cetakan ketiga di tahun 2017. Luar biasa ya antusiasme para penggemar Kirana.
Bahasanya ringan sekali. Malah sampai terasa seperti membaca blog. Mungkin karena ibu Retno ini tidak ada basic menulis ya, jadi gaya penulisannya seperti bercerita biasa saja. Isinya colorfull. Ada beberapa halaman yang diberikan frame dan ada beberapa halaman yang diberi ilustrasi. Pada tiap babnya ada ilustrasi ibu Retno dan Kirana.
Berikut saya rangkum isi bahasan pada setiap bab.
Bab 1 : Selamat Datang Cahaya
Mengisahkan ibu Retno saat hamil hingga melahirkan Kirana, juga pasca melahirkan. Retno bercerita betapa sedihnya ia saat orang yang pertama disusu oleh Kirana bukanlah dia melainkan adik ipar. Saya bisa merasakan bagaimana sedihnya dia. Bagi saya, menyusui adalah kegiatan yang sangat menyenangkan karena hanya bisa saya yang melakukan. Semacam suatu kebanggaan tak terkira, yang tidak bisa dilakukan oleh suami, orang tua atau mertua saya. Kemudian Retno bercerita tentang bagaimana dia menghadapi segala komentar orang lain tentang cara perawatannya terhadap bayi seperti tidak memakaikan bedak pada bayi, dan sebagainya.
Bab 2 : Saling Jatuh Cinta
Disini ditekankan pentingnya komunikasi dua arah antara ibu dan anak. Dimulai dari sejak lahir, kita bisa mengajak bayi untuk berkomunikasi. Bayi hanya bisa berkomunikasi dengan tangisan sehingga kita sebagai ibu harus bisa memahami dan meresponnya dengan baik. Disini juga dijelaskan hal-hal apa saja yang biasa dilakukan ibu Retno untuk menjalin komunikasi dengan Kirana mulai usia 0 bulan hingga 3 tahun.
Bab 3 : Mari Saling Bicara dan Memahami
Pada bab ini, terdapat tips dan trik ketika berbicara kepada anak. Disini juga dijelaskan tentang bagaimana memberikan respon yang baik terhadap anak. Yaitu merespon dengan menatap matanya, merespon dengan penuh ekspresi dan menyambut anak penuh semangat. Ada poin menarik yang selama ini cukup sulit saya hindari yaitu menghindari baby talks. Semua kata yang diucapkan Liam (16 mo) masih belum jelas. Semuanya lucu. Seperti jika dia minta bukakan pintu kamar tidur, Liam berkata “Kua” dengan maksud “Keluar”. Nah ketika Liam berdiri di pintu dan mencoba membuka, saya dan suami reflek merespon “Liam mau kua?”. Hal inilah yang harus dihindari untuk memperlancar anak bicara.
Bab 4 : Bekerja Sama dengan Anak, Yuk!
Melibatkan anak di semua kegiatan yang kita lakukan di rumah, dapat membangun kedekatan antara kita dan anak. Contohnya saat membersihkan rumah, kita bisa memberikan lap kepada anak dan mengajak anak untuk melap lantai. Komunikasi juga bisa timbul saat kita menjelaskan kegiatan apa yang sedang kita lakukan.
Bab 5 : I Love You, I Appreciate You
Menghargai dan mengapresiasi segala yang dilakukan anak sekecil apapun untuk memotivasi anak sehingga lebih semangat mencoba hal baru. Apresiasi bisa dalam bentuk ucapan dan tindakan. Ucapan bisa seperti terima kasih atau pujian. Tindakan bisa seperti pelukan atau ciuman. Ibu Retno juga menjelaskan bahwa segala apresiasi yang kita berikan bukan bentuk dari memanjakan. Anak pantas mendapatkan apresiasi atas usaha keras yang dilakukan untuk memberi kesan positif dan memotivasi untuk mencoba hal baru.
Bab 6 : Bermain dan Belajar
Sejak Kirana berusia 6 bulan, ibu Retno terbiasa membacakan buku. Mulai dari softbook, soft and touch book, pop up book sampai buku cerita bergenre sains saat Kirana sudah menginjak usia 3 tahun. Membacakan buku dapat melatih anak berbicara. Selain itu, kita dapat menanamkan nilai kebaikan kepada anak lewat membaca buku. Disini juga dibahas metode memilihkan mainan untuk anak yang efektif dan efisien yaitu dilihat dari segi manfaat, budget, usia dan ketertarikan anak. Sebagai orang tua perlu juga untuk ikut bermain bersama anak untuk membangun ikatan emosi sekaligus mengenalkan bermacam-macam benda.
Bab 7 : Do Fun Things, Follow The Rules
Tidak seperti beberapa ibu yang melarang keras anaknya menonton televisi/gadget, ibu Retno mengenalkan gadget sejak usia 7 bulan. Tontonannya pun tontonan edukasi anak anak dan dengan pengawasan penuh sehingga komunikasi dua arah tetap terjalin. Pada bab ini juga dibahas cara menyampaikan nasihat dengan menarik. Contohnya saat Kirana bermain bersama temannya dan ia tidak mau meminjamkan mainannya, ibu Retno membuat cerita karangan sendiri dengan tema tidak mau meminjamkan mainan.
Bab 8 : Let’s Be Creative, Parents
Disini dibahas tentang permainan apa saja yang pernah ibu Retno berikan untuk Kirana. Saat Kirana usia 0-6 bulan, permainan baru sebatas memberikan rattle, dsb untuk menstimulasi motorik kasar dan halusnya. Usia 6-12 bulan, Kirana mulai dibacakan buku cerita. Kemudian ibu Retno juga memberikan permainan yang bertema sensory play. Diatas setahun, ada banyak sekali ragam permainan yang dibahas disini. Salah satu hal yang sering dilakukan ibu Retno ketika Kirana sudah menginjak usia 3 tahun adalah mengajaknya memasak. Jadi di bab ini juga ada beberapa resep masakan ala ibu Retno lho.
Bab 9 : Mengajarkan Kebaikan
Sebagai orang tua, kita merupakan contoh pertama anak kita. Anak adalah peniru ulung, sehingga apa yang kita lakukan (baik atau buruk) pasti akan ditiru oleh anak kita. Sholat, mengaji, berdoa, beberes rumah, juga membiasakan diri untuk sering berkata tolong, maaf dan terima kasih, merupakan contoh-contoh perilaku yang bisa kita lakukan agar anak dapat menirunya. Di bab ini juga ada tips mengajarkan anak berempati :
- Menanyakan tentang perasaannya
- Merespons cepat apa yang terjadi kepadanya
- Bertanya dengan memahaminya terlebih dahulu
- Membacakan buku yang bercerita tentang empati atau perasaan
- Bermain dokter dokteran
- Mengajak anak untuk berempati atas suatu kejadian
- Mengajak anak memahami perasaan orang lain
- Meminta maaf jika melakukan kesalahan kepada anak
- Mengutarakan perasaan kita kepada anak
Bab 10 : Don’t Give Up, We Are Special
Pada bab ini diceritakan tentang sakit kulit Kirana yaitu dermatitis atopi yang sangat menguji kesabaran ibu Retno. Setiap anak memiliki keadaan yang berbeda sehingga kita harus sabar menghadapinya.
Bab 11 : Menjadi Ibu Yang Bahagia
Setiap ibu pasti istimewa dan setiap ibu pasti berhak untuk bahagia. Lalu bagaimana kita bisa bahagia jika anak kita rewel? Pertama, hilangkan rasa bersalah karena kita tidak bisa begini dan begitu. Semua hal yang kita upayakan adalah yang terbaik untuk anak. Kedua, tidak perlu menanggapi komentar orang lain karena belum tentu orang paham kondisi kita dan anak kita. Ketiga, berpikir positif dan mengatur emosi. Keempat, maafkan diri sendirid an belajar dari kesalahan yang telah diperbuat. Kelima, SABAR! Sabar adalah koentji dari segala koentji pengasuhan anak. Yang terakhir, jangan sungkan meminta bantuan suami! Anak adalah tanggung jawab berdua, jadi jangan ragu untuk minta bantuan suami ya!
Secara keseluruhan buku ini ringan sekali dibaca seperti yang sudah saya sebut di awal tulisan. Saya membacanya cepat saja. Kekurangannya, beberapa hal banyak yang diulang seperti pembahasan tentang mengapresiasi anak. Soal apresiasi anak ini disebutkan hampir di separuh bab. Pun soal saran agar anak dilibatkan kegiatan rumah, juga tidak hanya dibahas di satu bab saja. Jadi pas saya baca, ada ngebatin “Loh ini kan di bab sebelumnya udah dibahas. Kok disini dibahas lagi”.
Sebagai penutup, saya sertakan beberapa quotes dari lembar terakhir buku Happy Little Soul ini. Selamat membaca ?
Menjadi ibu, adalah tentang jatuh cinta setiap hari kepada anak dan suami
Menjadi ibu, adalah tentang belajar
Menjadi ibu, adalah tentang pantang menyerah
Bersyukurlah dan berbahagialah ibu.
Assalamu’alaikum salam kenal mba..
Sy juga sempat baca bukunya, bahasanya ringan kalau lagi nyari bacaan ringan dan bermanfaat bisa baca buku ini buat nambah2 ilmu parenting ?
Bener menjadi ibu adalah tentanv belajar,terimakasih ilmunya
Kereeennn… Tp belum punya buku ini.. smg next bisa baca isinya secara langsung.
Terima kasih review nya mbak ?
Wah bagus dan menarik bukunya. Tetap semamgat ngeblog ya…??
Komplit plit reviewnyaaaa ?
Assalaamu’alaikum mbak.
Aku juga followernya ibok dan kinana dan dek rum. hihihi.
Zaman kirana masih ginuk2 udh kufollow. Itu moodbooster banget dulu. hahaha. Dan iya emang ibok ini luar biasa dalam mendidik anak2nya ya. Salut dan kagum saya.
InsyaAllah, akan saya praktekkan. Bantu doakan saya mba, agar Allah mengabulkan doa saya berketurunan. Aamiin.
Suka juga sama gaya parentingnya bunda kirana, smoga bisa kita terapkan ke anak2 kita juga ya mba
MasyaAllah terimakasih reviewnya mba, jd pengen baca juga. Salam kenal sy dyah dr pontianak mba
Saya suka sekali buku ini mba, cukup ringan dan bisa dipahami untuk awal belajar parenting
Salam kenal Mba 🙂
Eh, ternyata bukunya bagus ya… ehm bisa nih jadi rekomendasi buku yang akan dibeli… salam kenal mba
buku favorit kuuuu
semua yang dibagikan oleh Ibook Retnohening itu sejauh ini selalu berhasil membuat aku kagum, begitu juga saat melihat skrg Kirana udah besar ya, aktif dan juga cerdas. Pengen deh suatu saat bisa nerbitin buku kayak ibook ini
Aku sih belum sempat baca bukunya , tapi aku kebetulan follow IG nya , Masyallah anak” mba retno itu lembut hatinya..dan mereka lucu- lucu