Assalamualaikum Wr. Wb.
Di akhir tahun 2018, ketika saya sedang membuka sebuah aplikasi marketplace, ada sebuah merk yang mengadakan flash sale wok pan. Saya pun tergiur membeli karena melihat foto produk yang bagus. Ketika sampai, ternyata bagian pantat wok pannya licin dan bagian pannya masih lengket ketika dipakai untuk memanggang. Saya kecewa sekali dan menyesal kenapa waktu itu saya enggak cari-cari reviewnya dulu. Karena meskipun flash sale, harganya masih tergolong mahal jika dibandingkan dengan wajan teflon. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli wok pan lagi tapi dengan pertimbangan yang matang dulu. Memang segala sesuatu yang dilakukan itu perlu ilmu yang mumpuni dulu ya.
Nah setelah itu saya mulai mencari tulisan di blog ataupun situs berita. Ternyata wajan yang sejenis teflon itu berbahaya. Sebenarnya Teflon merupakan merk dagang untuk alat masak non-stick dari salah satu perusahaan, tetapi menjadi populer karena dia yang pertama mempopulerkan merk teflon ini. Kayak pospak gitu ya, kita biasa nyebut “Pampers” padahal itu juga sebuah merk dagang. Apa sih bahayanya? Jadi si teflon ini memakai polytetrafluoroethylene (PTFE) / Perfluorooctanoic acid (PFOA) untuk membentuk lapisan anti lengket pada alat masak. Dua material ini menurut studi, jika dipanaskan lebih dari 250 derajat akan mengeluarkan uap karsinogenik yang memicu kanker. Namun menurut situs Alodokter, sejauh ini masih belum didukung oleh bukti ilmiah yang konsisten dan masih diperlukan studi lebih lanjut untuk mengkaji seberapa besar dampak PFOA terhadap kesehatan. Kira kira kalo kita masak suhunya lebih dari 250 derajat gak? Kalau apinya besar dan dalam waktu yang lama, udah pasti 250 derajat lebih.
Nah kalau lapisan PTFE/PFOA ini sudah tergores atau mengelupas, segera hentikan penggunaannya ya, karena kuatir bahannya terbawa ke makanan. Lalu, apa alternatif alat memasak yang lebih aman? Disini saya mau bahas dan rangkum. Sebagian info saya ambil dari Highlight Story Chef Budiman Halim (IG: @thegourmetboy). Berikut alternatif alat masak yang bisa dipilih:
- Wajan Non-stick
Setelah banyak berita beredar bahwa wajan lapisan PFOA/PTFE enggak aman, maka banyak perusahaan mulai mencari zat lapisan non stick baru. Banyak yang menyebut ini sebagai coating pan. Nah coatingnya ada macam-macam seperti keramik, granit atau marble. Materialnya adalah clay atau silika yang dicampur dengan binder sampai membentuk gel. Kemudian diproses dengan oksigen dan dipanaskan sehingga melekat dan membentuk lapisan anti lengket. Meskipun lebih aman dari PFOA/PTFE, tapi semua lapisan anti lengket pasti akan mengelupas. Harga hanya membedakan jangka waktu lamanya mengelupas. Namun perlu diingat bahwa suatu saat tetap akan mengelupas. Oleh karena itu, butuh sutil yang terbuat dari silikon tahan panas, kayu atau material yang tidak membuat baret agar wajan non-stick ini lebih tahan lama. Berikut peralatan masak saya yang masuk kategori non-stick.
2. Stainless Steel
Ada berbagai macam tipe alat masak stainless steel tergantung dari komposisi pencampurnya. Biasanya dilabeli dalam angka. Ada alat masak stainless steel yang tertulis 200-an, 300-an atau 400-an yang biasanya dipakai untuk skala industri. Selain itu ada yang tertulis dengan angka pecahan seperti 18/10, 18/8, 13/0. Angka tersebut menunjukkan rasio krom/nikel. Semakin tinggi angka nikel, biasanya semakin mengkilap, semakin stabil, dan semakin mahal. Biasanya yang paling tinggi kualitasnya adalah yang berlabel 18/10. Kalau untuk sendok/garpu biasanya angka pecahannya 18/0. Untuk mengetahui suatu alat masak stainless steel mutunya tinggi adalah dengan mengecek ada atau tidaknya label angka. Biasanya dicantumkan di bagian belakang alat masak atau di kemasan produk. Stainless merupakan penghantar panas yang buruk, maka biasanya ditambahkan lapisan seperti alumunium, copper, dsb. Selain itu, stainless juga lengket. Jadi jangan harap bisa goreng telor tanpa minyak ya, tetep butuh minyak atau margarin. Berikut contoh panci stainless yang saya punya. Label angkanya ada di kardus yang sudah saya buang.
3. Cast Iron
Ini bisa dibilang material kuno yang dipake buat masak. Harganya mahal, perawatannya ribet tetapi sangat awet dan tahan lama hingga bisa diwariskan turun temurun. Cast iron ini butuh perawatan perkala yang membuat permukaannya bisa jadi anti lengket. Material ini agak lama memanaskannya tetapi ketika sudah panas, akan tahan lama. Cara memanaskannya pun harus perlahan, tidak bisa langsung memakai api besar. Cast iron ini juga harus disimpan dalam keadaan bersih dan terlapisi minyak. Biasanya ditemukan di restoran yang menyajikan daging panggang. Berikut contoh wajan cast iron, kebetulan saya belum punya, hehe.
4. Carbon Steel
Material ini mirip dengan cast iron tetapi bobotnya lebih ringan dari cast iron. Carbon steel bisa dengan cepat berubah suhunya sehingga lebih cocok digunakan untuk masakan china. Alat masak ini masih belum populer di Indonesia.
5. Enameled Cast Iron
Merupakan cast iron yang dilapisi enamel. Lapisan enamel ini dapat mencegah cast iron berkarat tetapi dengan adanya lapisan ini, distribusi panas tidak bisa sebaik cast iron murni. Biasanya alat masak ini tampilannya cakep. Ala ala keramik gitu. Cuma memang penggunaannya harus hati hati karena kalau jatuh/pecah, lapisan enamel akan rusak dan bikin bagian dalam (cast iron) berkarat. Lapisan enamel ini juga masih bikin makanan nempel.
6. Ceramic/Glass/Clay/Stone
Material ini masuk kategori yang rapuh karena mudah pecah. Biasanya bentuknya cakep dan unik. Selain itu keunggulannya juga karena terbuat dari bahan alami. Tetapi beberapa alat masak dengan material ini hanya tahan pada suhu tertentu. Suhu yang terlalu tinggi akan membuat pecah atau rusak.
Baiklah teman teman, apakah sudah punya gambaran? InsyaAllah semuanya awet tergantung pemakaian dan perawatan. Tinggal bagaimana mencocokkan dengan kebutuhan dan kemampuan kita masing-masing. Sekian postingan saya kali ini, semoga bermanfaat!
Sangat membantu jiwa-jiwa yang sedang berkelana mencari panci
makasih kakak, sudah berkunjung, ditunggu tulisan terbarunya :p
Pengen banget beli yang keramik-keramik itu. Tapi khawatir pecah. Bisa menangis aku mengingat harganya ??.
Banyak banget ternyata jenis bahan panci-pancian ini ya mba. Saya belakangan lagi naksir dengan non coating marble pan. Merek pero bikin ngiler… tapi harus nabung dulu 🙂
Semangat nabung mba demi kesehatan! Selain pero ada yang lebih murah harganya, kayak cypruz atau bolde, bisa jadi alternatif merk 🙂
Naah ni yg kucari.. Thx for sharing
waktu lagi dalam program diet, aku pakai alat masak yang anti lengket kaya no 1 itu supaya masak apapun bisa tanpa minyak ?
Tapi gaenak loh mbak kalau gapake minyak #wkwkwk :p
Smoga byk yg membaca artikel ini ya mba, krna miris jga byk yg masih belum tau klo pake teflon itu ga aman ya, aku lebih milih stainless sih mba yg aman dipake dan dikantong ?
Amin, semoga banyak yang tersadarkan ya mba.
Wah banyak yg belum familiar, selama ini suka sekali padahal pake teflon. Bisa jadi pertimbangan kalau udah berumah sendiri nanti hehe, makasih ya mba sharingnyaa.
Luar biasa infonya Mba, Jelas dan detail sekali. Bermanfaat bagi saya yang masih sangat minim ilmu perwajanan dan perpancian hehe. Terima kasih Mbaa…
Masya Allah…Alhamdulilah saya juga sudah mulai kepo tentang alat masak yang sehat. Sudah beralih ke yang bukan teflon. Baru punya stein, pero, dan bolde. Enamel juga masih ada. Sekarang baru ngincer Lodge, nih. Semoga kebeli, Aamiin. Makasih sharingnya.
Lodge juga ada di wishlist saya bu, masih mikir mikir lagi apakah bisa telaten ngerawatnya nanti kalo beli 😀