Kutipan Sandrina tersebut sangat saya favoritkan, bahkan ketika sebelum saya berjilbab. Dia benar, berjilbab bukan tanda bahwa kita sempurna menjadi seorang muslimah sejati. Tetapi itu sebuah jalan menuju muslimah sejati. Dia juga benar bahwa dengan berjilbab, kita akan menemukan suatu kenyamanan pribadi.
Dua tahun sudah saya berjilbab. Dua tahun yang lalu, saya berdiri di depan cermin. Menimang-nimang sehelai kain persegi. Menempel-nempelkannya di kepala. Hingga akhirnya saya putuskan untuk memakainya. Sempat malu, saya pun kemana-mana membawa tisu untuk menutup mulut dan hidung agar tidak terdeteksi teman-teman. Hehehe. Tapi itu hanya sebentar. Beberapa hari setelahnya, saya tidak malu lagi menunjukkan diri saya.

Selama dua tahun itu pula, berbagai proses pun terjadi. Tahap demi tahap, mulai dari penampilan, hingga sikap mengalami perubahan. Perubahan positif tentunya. Semakin lama, pribadi ini terus melakukan perbaikan. Dari sini saya mengetahui bahwa memang benar, ketika seseorang berjilbab, maka akhlaknya dengan sendirinya akan menyesuaikan. Maka menurut saya bukan alasan jika kamu tidak mau berjilbab hanya karena akhlakmu belum baik. Justru, jilbab itu mengiringi perbaikan akhlak tahap demi tahap.

Hari ini, usia saya bertambah satu tahun. Berarti pula berkurang satu tahun jatah saya hidup di dunia ini. Setiap berkontemplasi, saya selalu bertekad untuk terus memperbaiki diri. Karena setiap detik yang telah terlewati tak akan pernah kembali. Dan apa yang dilakukan tiap detiknya adalah sebuah persembahan syukur atas tiap hela nafas yang telah diberikan Allah. Sehingga dua tahun mendatang tidak lebih buruk dari dua tahun lalu.

Finally, i wanna declare that i proud and feel comfortable of wearing hijab. Try it girl! You won’t regret. Say Bismillah and keep istiqomah :”)