my day

Delapan Nol Dua

  source: wikimedia.org Pukul tujuh empat lima. Aku berdiri di depan cermin, menggenggam selembar kain. Dua lembar dengan warna berbeda terlipat manis diatas tempat tidur. Aku memandangi wajahku, setiap sudut. Mengutuki cermin yang hampir selalu berhasil menahanku barang sejenak. Merayuku untuk tak berpaling. Tunggulah sebentar, rambutmu tak rapi, katanya. Sebentar, sebentar, mukamu lusuh, kau lupa… Read More Delapan Nol Dua